𝑶𝒍𝒆𝒉: 𝑲𝑹𝑻. 𝑨𝒓𝒅𝒉𝒊 𝑺𝒐𝒍𝒆𝒉𝒖𝒅𝒊𝒏,𝐖.
𝐏𝐮𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚, 𝐑𝐉𝐒𝐍𝐄𝐖𝐒.𝐈𝐃 – Sabtu, 21 Juni 2025 Setiap insan memiliki lintasan perjalanan hidup dan karier yang unik, bak sidik jari yang tak ada duanya. Kita melihat di sekeliling, ada yang menapaki jenjang karier sebagai pejabat pemerintah, sementara yang lain memilih jalur wiraswasta. Ada pula yang mendedikasikan hidupnya sebagai petani penggarap tanah, atau yang berjuang dalam pekerjaan serabutan. Tak jarang, kita juga mendengar kisah-kisah mereka yang terjerumus dalam perilaku menyimpang dan kejahatan.
Sekilas, perbedaan nasib ini mungkin terasa begitu kontras, seolah sudah menjadi takdir dan suratan dari Yang Mahakuasa. Sebuah garis besar yang telah ditarik, menentukan peran kita di panggung kehidupan ini. Namun, di balik keragaman tersebut, terdapat sebuah esensi penting yang kerap luput dari perhatian: penyadaran atas kekuatan yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Kekuatan ini bukanlah tentang jabatan atau harta benda semata, melainkan kapasitas untuk beradaptasi, berjuang, dan menerima segala yang telah diberikan dalam hidup. Dunia ini adalah panggung bagi kita untuk berikhtiar, untuk mengerahkan segala upaya terbaik di atas suratan yang telah ditetapkan. Bukan untuk menyerah pada keadaan, melainkan untuk memahami bahwa setiap ujian, setiap rintangan, adalah bagian dari skenario besar yang membentuk diri kita.
Menerima bukan berarti pasrah tanpa daya. Sebaliknya, penerimaan adalah titik awal untuk bergerak maju, untuk mencari celah dan kesempatan dalam keterbatasan, serta untuk terus mengembangkan potensi diri. Kita tidak bisa memilih awal mula kita, namun kita selalu punya pilihan untuk bagaimana kita akan melangkah selanjutnya. Kualitas hidup kita tidak ditentukan oleh kartu yang kita dapat, melainkan bagaimana kita memainkan kartu-kartu itu.
Sebab, di dunia ini, yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan setiap napas dan kesempatan untuk berbuat kebaikan dan menebar manfaat, sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Inilah aspirasi yang patut kita pegang teguh dalam setiap langkah, karena sesungguhnya, esensi kehidupan terletak pada bagaimana kita menyikapi dan memaknai setiap jengkal perjalanan yang dilalui, dengan penuh kesadaran dan ikhtiar.(*).