𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐢𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧: 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐑𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝐄𝐥𝐢𝐭𝐞


𝐎𝐥𝐞𝐡: 

𝐊𝐑𝐓.𝐀𝐫𝐝𝐡𝐢 𝐒𝐨𝐥𝐞𝐡𝐮𝐝𝐢𝐧,𝐖.

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐠𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐤 & 𝐉𝐮𝐫𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬

𝐉𝐀𝐖𝐀 𝐓𝐄𝐍𝐆𝐀𝐇, 𝐑𝐉𝐒𝐍𝐄𝐖𝐒.𝐈𝐃 -- Sebagai seorang jurnalis dan pengamat integritas publik, saya melihat perayaan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini dengan perasaan yang campur aduk. Seharusnya, kita merasakan kebahagiaan dan kebanggaan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Di tengah gegap gempita perayaan, tangisan rakyat tak bisa disembunyikan.


Kekecewaan ini bukanlah tanpa sebab. Gelombang demonstrasi yang melibatkan mahasiswa dan elemen masyarakat di seluruh Nusantara adalah bukti nyata bahwa ada yang salah dalam sistem kita. Ironisnya, biang kerok dari kegaduhan ini seringkali adalah mereka yang kita pilih sebagai wakil di DPR. Mereka seolah lupa diri, terlena dengan kemewahan dan jabatan, hingga abai pada penderitaan rakyat yang berjuang setiap hari.


Namun, di tengah gelombang protes ini, kita juga melihat hal yang patut diapresiasi. Ada sebagian mantan pejabat yang justru menunjukkan dukungan dan empati terhadap suara rakyat. Mereka tidak lagi diam, melainkan turut menyuarakan keresahan melalui berbagai platform media sosial, termasuk TikTok. Ini menunjukkan bahwa masih ada harapan dari kalangan elite untuk berpihak pada rakyat.


Ingatlah, kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil pengorbanan darah dan air mata para pahlawan. Mereka berjuang habis-habisan untuk merebut kedaulatan dari penjajah. Tugas kita sekarang bukan lagi merebut, melainkan mempertahankan. Namun, bagaimana kita bisa mempertahankannya jika dari dalam, bangsa ini terus-menerus digerogoti oleh mereka yang seharusnya melindungi?


Rakyat dan mahasiswa yang turun ke jalan bukanlah tanpa alasan. Mereka melakukannya karena cinta mereka kepada Indonesia. Mereka ingin mengembalikan marwah kemerdekaan yang hakiki: sebuah negara yang berdaulat, berkeadilan, dan berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah seruan agar pemerintah segera tanggap, dan para wakil rakyat kembali ke jalan yang benar.


Kita, sebagai bangsa yang besar, harus menghormati dan mengenang jasa para pahlawan. Jangan biarkan pengorbanan mereka dirusak oleh segelintir elite yang egois. Sebagai jurnalis, saya akan terus menyuarakan kebenaran. Indonesia Merdeka jangan sampai ternodai. Kita punya kewajiban moral untuk menjaga dan merawatnya, demi masa depan generasi penerus.(*).

Lebih baru Lebih lama